Senin, 30 Desember 2013

Zero Crossing Detector Dengan Histeresis

Zero Crossing Detector Dengan Histeresis merupakan suatu usaha yang di lakukan untuk  menghindari kekeliruan kondisi False pada sinyal input op amp yang di tumpangi oleh sinyal Noise seperti berikut:






Oleh karena itu, untuk menghatasi hal ini maka di buatlah rangkaian feed back untuk menentukan Upper thershold voltage (Vut) dan lower thershold voltage (Vlt) yang di dapat dari rangkaian seperti ini.



Aturan :
Jika VIN > VUT, maka VOUT = -VSAT
Jika VIN < VLT, maka VOUT = +VSAT
VH adalah Hysteresis Voltage yang besarnya adalah :
VH = VUT-VLT








Rangkaian Penjumlah (Summer)

Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah konfigurasi Op-Amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput yang linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.


Penjumlah Inverting / Inverting Summing Amplifier

Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing (R1, R2, R3). 






Penjumlah Non Inverting / Non-Inverting Summing Amplifier

Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan.


















Rangkaian Komparator

Komparator adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk  membandingkan  sebuahsinyal  masukan  dengan  tegangan   referensi  (Vref).
Dan seperti biasa padaKomparator ada yang open loop dan juga close loop.
Komparator Open Loop

Rangkaian komparator  open loop digunakan untuk membandingkan dua input op amp, outputnya hanya ada dua kondisi yaitu +Vsat atau –Vsat.


Dan berikut adalah penjelasannya
Bila tegangan pada input inverting (V1) lebih positif dari tegangan pada input non inverting (V2), maka outputnya akan sama dengan –Vsat.
Bila tegangan pada input inverting (V1) lebih negatif dari tegangan pada input non inverting (V2), maka outputnya akan sama dengan +Vsat.
Komparator Closed Loop
Pada  komparator closed loop nilai tegangan outputnya dapat kita atur sesuai keinginan kita dengan cara mengubah resistansi Ro dan Ri.

Pada rangkaaian di atas tegangan outputnya akan berlawanan phasa dan merupakan selisih antara kedua inputnya, dan ditentukan dengan persamaan :


Komparator closed loop dapat memberikan penguatan jika perbandingan Ro1 dan Ri1 sama dengan perbandingan R02 dan Ri2 sehingga tegangan outputnya adalah :











Penguat Closed Loop

Maksud dari penguat closed loop ialah rangkaian op amp yang di berikan rangkaian feed back berupa tahanan pada outputnya. Dan nilai dari resistor feed back itu akan mempengaruhi besarnya Penguatan op amp close loop tersebut.
Dan sama halnya dengan penguatan open loop, pada close loop juga terdapat penguat inverting dan non inverting , penjelasanya sebagai berikut:


Penguat Closed Loop Inverting




Penguat Closed Loop Non Inverting





Minggu, 29 Desember 2013

Pengenalan OP – AMP

Op amp merupakan penguat differensial (penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
Op amp memiliki 5 buah terminal yaitu :
  2 terminal power supply
Yaitu terminal inputan tegangan untuk menentukan batas penguatan (tegangan yang di berikan akan menpengaruhi tegangan saturasi)
  2 terminal input
Op amp memiliki dua buah input terminal yang ditandai dengan tanda (+) disebut Non-inverting dan (-) disebut Inverting.
  1 terminal output

Terminal keluaran yang nantinya yang akan di hubungkan ke beban dan di teruskan ke ground.


V saturasi ( Vsat)

Merupakan batas atas output VO yang akan di disebut positif saturation +Vsat, sedangkan batas bawah output VO disebut negatif saturation –Vsat.



Penguatan op amp, ada dua yaitu :
  1. Open Loop Voltage Gain (AOL),
    penguatan op amp tanpa ada rangkaian feed back dari output ke input.
     Nilai AOL biasanya besar  à 100.000.
  1. Closed Loop Volatage Gain (ACL),
            penguatan op amp dengan rangkaian    feed back dari output ke input.     Nilai ACL tergantung besarnya resistor   pada rangkaian feed back.

Sinyal input bisa berupa tegangan searah (DC) maupun tegangan bolak-balik (AC). Output Op amp tergantung pada inputnya, Jika :
  1. Input Non Inverting (+) > Input inverting (-), maka output OP-AMP = positif (+).
  2. Input Non Inverting (+) < Input inverting (-), maka output OP-AMP = negatif (-). 
  3. Input Non Inverting (+) diberi tegangan bolak-balik, maka output OP-AMP akan sephasa dengan inputnya tersebut. 
  4. Input Inverting (-) diberi tegangan bolak–balik, maka output OP-AMP akan berbalik phasa terhadap inputnya. 

Berikut ini merupakan rumus untuk mencari besatnya VO pada op amp yang di rangkai secara open loop:




Hasil VO akan bergantung pada  kondisi input yang di berikan  apakah  outputnya akan menjadi inverting atau non inverting.












Minggu, 15 Desember 2013

PENGGUNAAN FUNGSI MATEMATIKA

TUJUAN :1.  Mampu mempergunakan fungsi matematika pada pemrograman mikrokontroler.
2.  Mampu  mengimplementasikan  fungsi  matematika  untuk  melakukan  perhitungan
     matematika sederhana.


PERCOBAAN :10.1  Penggunaan Fungsi pada Library Math.h

        Percobaan kali ini menjelaskan fungsi matematika pada pemrograman mikrokintroler menggunakan arduino dengan menggunakan file library math.h yang sudah di sediakan.

Prosedur :
1.  Tuliskan sintaks program berikut ini, lakukan kompilasi dan upload   program.
void  setup()  {
Serial.begin(9600);Serial.println("==========  Fungsi  Matematika  ===========");
Serial.print("cos(90)  =  ");       Serial.println(cos(90));
Serial.print("sin(45)  =  ");       Serial.println(sin(45));
Serial.print("tan(90)  =  ");       Serial.println(tan(90));
Serial.print("atan(90)  =  ");      Serial.println(atan(90));
Serial.print("atan2(90,10)  =  ");  Serial.println(atan2(90,10));
Serial.print("sqrt(9)  =  ");       Serial.println(sqrt(9));
Serial.print("exp(9)  =  ");        Serial.println(exp(9));
Serial.print("log(100)  =  ");      Serial.println(log(100));
Serial.print("log10(100)  =  ");    Serial.println(log10(100));
Serial.print("pow(9,2)  =  ");      Serial.println(pow(9,2));
Serial.print("square(9)  =  ");     Serial.println(sqrt(9));
Serial.print("fabs(-1.5)  =  ");    Serial.println(fabs(-1.5));
Serial.print("fmod(1.2334,2)  =  ");    Serial.println(fmod(1.2334,2));
} void  loop()  {
}


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SLEEP MODE DAN WATCHDOG TIMER

Tujuan :
1. Memahami penggunaan mode sleep pada mikrokntroler
2. Memahami penggunaan watchdog timer pada mikrokntroler

PERALATAN :
1.  Komputer               : 1 set
2.  Arduino Uno           : 1 pcs
3.  Kabel USB tipe B   : 1 pcs
4.  Project board          : 1 pcs
5.  Kabel jumper          : 1 pcs
6.  LED                        : 1 pcs
7.  Resistor 330 Ohm     :1 pcs




PERCOBAAN :
9.1 Sleep Mode   Selama 4 Detik dan Wake Up Saat Terjadi Timer Overflow


Prosedur :
1.  Rangkailah rangkaian pada Gambar 9.1 berikut ini.
2.   Tuliskan  sintaks  program  berikut  ini  pada  Arduino  IDE,       kemudian   lakukan
       kompilasi dan upload program
#include  p.h>
#include  r.h>
#define  LED_PIN  (13)
volatile  int  f_timer=0;

ISR(TIMER1_OVF_vect)  {
if(f_timer  ==  0)     {
f_timer  =  1;
}
}
void  enterSleep(void)  {
set_sleep_mode(SLEEP_MODE_IDLE);    sleep_enable();
power_adc_disable();              power_spi_disable();
power_timer0_disable();           power_timer2_disable();
power_twi_disable();              sleep_mode();
sleep_disable();                  power_all_enable();
}
void  setup()  {
pinMode(LED_PINOUTPUT);
TCCR1A  =  0x00;     TCNT1=0x0000;
TCCR1B  =  0x05;     TIMSK1=0x01;
}
void  loop()  {
if(f_timer==1)  {
  
f_timer  =  0;
digitalWrite(LED_PIN,  !digitalRead(LED_PIN));
enterSleep();
}
}

9.2 Sleep Mode   Selama 8 Detik dan Wake Up Saat Watchdog Timer Aktif

Prosedur :1.   Gantilah sintaks program pada Percoban 9.1 menjadi seperti berikut ini, lakukankompilasi dan upload program ke mikrokontroler.

#include  p.h>
#include  r.h>
#include  h>
#define  LED_PIN  (13)
volatile  int  f_wdt=1;
ISR(WDT_vect)  {
if(f_wdt  ==  0)  {    f_wdt=1;  }
else  {  Serial.println("WDT  Overrun!!!");  }
}
void  enterSleep(void)  {
set_sleep_mode(SLEEP_MODE_PWR_SAVE);
sleep_enable();    sleep_mode();
sleep_disable();   power_all_enable();
}
void  setup()  {
Serial.begin(9600);
Serial.println("Initialising...");
delay(100);
pinMode(LED_PIN,OUTPUT);
MCUSR  &=  ~(1<<WDRF);
WDTCSR  |=  (1<<WDCE)  |  (1<<WDE);
WDTCSR  =  1<<WDP0     |  1<<WDP3;
WDTCSR  |=  _BV(WDIE);
Serial.println("Initialisation  complete.");
delay(100);
}
void  loop()  {
if(f_wdt  ==  1)  {
digitalWrite(LED_PIN,  !digitalRead(LED_PIN));
f_wdt  =  0;  enterSleep();
}
}





kesimpulan dari percobaan in ialah fungsi nya untuk menghemat daya  suatu mikrokontroler saat suatu fungsi tidak di gunakan dalam program maka fungsi itu akan di off kan, dan hanya fungsi yang di gunakan lah  yang tetep aktif.....

Sekianlah percobaan kali ini.....TERIMA KASIH....